ASYURA DAN REVOLUSI MENTAL





Betapa banyaknya manusia yang bila terkena suatu bencana ataupun kesusahan yang amat sangat, pasti akan putus asa dan mudah menjadi gila karena masalah atau musibah yang menimpanya tersebut.

Entah itu musibah karena harta, nyawa, jiwa dan lain sebagainya. Kita lihat juga banyak pemimpin negara negara yang mentalnya jatuh seketika melihat negaranya hancur ataupun hartanya berkurang. Contoh seperti Adolf Hitler pemimpin Nazi Jerman yang awal mulanya ia adalah pemimpin yang paling dihormati rakyat Jerman tapi lihatlah ia pada akhir perang dunia 2, tubuh dan mentalnya sudah seperti kakek-kakek berumur 70 tahun, padahal ia baru berumur 55 tahun. Itu semua disebabkan jatuhnya mental diri dan rusaknya mental yang membaja.

Lihatlah pula dalam sejarah, pemimpin-pemimpin negara yang bunuh diri karena lemahnya mental dan pendirian ketika mengemban amanat yang besar.

Dengan semua contoh diatas, muncul pertanyaan “adakah pemimpin dan seseorang yang dapat dijadikan figur tentang pribadi yang memiliki pendirian dan mental yang kuat?”

Disitulah kita akan mengingat Imam Husein dan keluarganya beserta sahabatnya. lihatlah terlebih dahulu para sahabat Imam Husein, bagaimana kesetiaan dan mental yang dimiliki sahabat Al Husein yang tetap setia kepada beliau meski tahu, bahwa pedang dan tombak serta kematian akan siap menerjang meraka.

Lihat pula kesetiaan adiknya, Abu Fadhl Abbas yang setiap saat menyertai Imam Hussein bahkan sekalipun untuk mendekati kematian. Ketika Abbas hendak meminum air furatpun ia masih teringat dengan para keponakan keponakan dan imam Husein yang kehausan di tenda karbala, dengan pendiriannya yang teguh ia tumpahkan kembali air yang ada di tangannya dan ia bawa air untuk para keluarganya,meskipun tangan Abu Fadhel Abbas kemudian terpotong oleh musuh, dan air untuk keluarga dan al Husein telah tumpah, Abbas syahid dalam keadaan kehausan dan dalam keadaan setia kepada Imam Husein.

Lihatlah sang Srikandi Karbala Zainab, yang dengan mental dan pribadi yang kuat membaja,dapat membuka segala kecongkakan Yazid dan kroni-kroninya yang zalim.

             Kembali kita lihat dalam sejarah,bagaimana Al Husein diterjang oleh kesengsaraan, Ali Akbar anaknya al Husein dibunuh dan dicincang,Ali Asghar bayi kecil tak berdosa yang hanya menginginkan airpun dibunuh. Itu semua tidak lain merupakan taktik musuh agar mental dan pendiriannya Imam Husein jatuh dan mau menyerah serta membaiat kepada Yazid.

Tetapi tidak,Imam Husein pantang akan kehinaan,Karena pertempuran karbala adalah penentu terjaganya risalah dan agama Kakeknya Al Musthafa SAW.Al Husein selalu memaknai setiap musibah dan penderitaan sebagai sebuah “keindahan” dan “ketaatan kepada Nya.” Inilah alasan mengapa Imam Husein dan para pengikutnya memiliki mental dan pendirian yang teguh,sebab Al Husein melihat bahwa mati syahid lebih baik daripada hidup terhina.

            Sayidah Zainab dan Imam Ali Zainal Abidin juga menyadarkan kita akan pentingnya mengingat peristiwa Karbala, dengan Melihat tragedi Karbala, kita bisa mengambil semua hikmah kehidupan, kemanusiaan, keteguhan dan terkhususnya hikmah pribadi-pribadi syuhada di Karbala.

Dengan semua ini, Imam Husein dan keluarganya beserta sahabatnya patut kita dijadikan contoh teladan dalam intropeksi diri dan mental kita agar tidak mudah jatuh dalam keputus asaan.

Dengan mencontoh pribadi Imam Husein pula,kita bisa menuju kesuksesan sejati, kesuksesan sejati bukanlah kesuksesan berupa materi ataupun harta, sejatinya kesuksesan itu ialah mendapatkan kemuliaan dan keridhaan disisi Allah SWT.

“Dengan merevolusi mental kita dengan meniru pribadi Al Husein, kita bisa menuju pada kesuksesan.”

Imam Ali A.S ketika kepala Beliau ditusuk belati oleh Ibnu Muljam dalam keadaan shalat, Beliau berkata:

فُزْتُ وَ رَبِّ الْكَعْبَة

“Sungguh demi Tuhan ka’bah, aku telah meraih kesuksesan!”

Inilah hakikat kesuksesan yang diajarkan para Imam Ma’sumin, semoga kita termasuk orang orang yang mendapatkan syafaat Al Husein kelak nanti di hari pembalasan.

 

 

 

Profil Penulis:

Nama: Fadli Husein

Tempat,Tanggal Lahir: 14 Mei 2007, Tambun, Bekasi

Tempat Tinggal: Depok, Jawa Barat

Status:  Pelajar

Sekolah : Madrasah Aliyah Shiddiqah Zahra Jakarta 

Hobi: menulis, membaca,DLL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar